Tuesday, June 12, 2012

Parikan Gawe Sedulur - Jelalatan

Setelah sekian lama aku berkutat,
Di pabrik yang lama aku rasa nikmat,
Dengan suasana yang hangat,
Dan juga kondisi bersahabat,

Jauh dengan kata maksiat,
Hari ini aku keluar melihat,
Bepergian lewat bandara Juanda yang padat,
Menuju Semarang dalam rangka melawat,

Untuk program pengawasan melekat,
 Dengan menikmati secangkir kopi hangat,
Duduk di konter dunkin donat,
Meniru gaya pejabat,

Pejabat dari kantor pusat,
Sambil minum aku duduk tercekat,
Batinku benar-2 terperanjat,
Melihat banyak wanita cantik yang lewat,

Yang membuat mata untuk melihat lekat-lekat,
Tidak kurang yang membuat ingin mendekat,
Karena diantara mereka banyak yang membuka aurat,
Memakai baju yang memikat,

Dan banyak yang mengundang syahwat,
Kalau yang pake kaos banyak yang ketat,
Seakan semua seperti melekat,
Ada yang pakai rokpun seakan hanya memakai ikat,

Kadang terlihat gambar (maaf) cawat,
Seperti segitiga yang menempel di p**tat,
Banyak yang pakai rok mini begitu diangkat,
kelihatan …… itu……kota Ciputat

 Demikian juga ketika sampai di tempat,
Di sebuah bank dengan reputasi hebat,
Bank luar dengan permodalan yang kuat,
Banyak yang berpakaian minim amat,

Sobat,
Mudah-mudahan aku kuat,
Melihat hal ini sebagai nikmat,

Yaa Allah Yang Maha Hebat,
Berilah petunjuk bahwa ini setan yang bemuslihat,
Berilah petunjukmu bahwa ini adalah langkah sesat,

Oalah tobat…. tobat….
Apakah mereka tidak mengerti syari ’at?
Ataukah untuk beli baju mereka gak kuat?
Atau memang alasannya bajunya sudah gak muat?

Padahal aku yakin mereka bukan orang melarat,
Aku yakin mereka bukan orang yang gak bisa baca Ayat,
Bahkan aku yakin mereka juga mengerjakan sholat,
Aku yakin mereka pasti pernah dengar nasehat ustadz,

Apakah tidak takut cambuknya malaikat?
Apakah tidak takut siksa akherat?
Apakah memang dunia sudah dekat?
Dekat dengan kiamat?


Edisi : jalang