Tuesday, March 18, 2008

Pendeta di Baptis sama Haji

Di bilangan Pluit ada dua orang bertentangga sangat akrab dan dekat. Mereka sudah terbiasa bersenda gurau dan bahkan saling olok-olok. Keduanya mempunyai profesi yang berbeda, 1 seorang ustadz sebut saja dengan pak Haji, satunya adalah seorang pendeta. Ketika banjir melanda melanda di daerahnya, rumah mereka aman dari banjir. Tetapi jalan di depan rumah mereka terendam air setinggi lutut orang dewasa. Sehinggga kalau nekat lewat maka celana akan basah. Pak Haji dan Pak Pendeta secara bersamaan mau keluar dari perumahan ter sebut. Pak pendeta mau menunaikan tugasnya dengan baju pendetanya yang necis rupanya sangat ragu-ragu untuk lewat menerobos genangan air. Sementara pak Haji dengan pede menerobos genangan air cukup dengan menyinsingkan sarungnya keatas. Rupanya pak Haji kasihan juga melihat pak Pendeta. "Kasihan kalau sampai basah celananya." pikir pak Haji. Maka pak Haji menawarkan jasanya untuk menggendong sampai pinggir jalan yang kering. "Kebetulan!" pikir pak Haji sambil mengiyakan dan berterima kasih. Ketika di gendong, pak Pendeta bermaksud mencairkan suasana dengan bercanda. “Pak Haji, Pernah dengar ada Pendeta naik Haji belum?” Tanya pak Pendeta ke Pak Haji. Dengan jujur bin heran pak Haji menjawab, “ Belum tuh Pak? Emang dimana? Kapan kejadiannya? Wah berarti itu pendeta punya jaminan masuk surga!”. Dengan santai pak Pendeta menjawab, “ Lha ini kan Pendeta naik (pak) Haji! Kek...kek..kek..” Pendeta sambil terkekeh-kekeh. Merasa di kibuli, keki juga si Pak Haji. Sambil memutar otak pak haji terus menggendong pak Pendeta. Rupanya dia punya ide, “ Pak Pendeta, sudah pernah dengar Pendeta di Baptis sama Haji Belum?” Pendeta juga tak kalah heran kok ada ya? Dimana? Kapan? Pikirannya berkecamuk kalau si Haji sudah pasti memeluk agama Nasrani karena membabtis seorang pendeta. “Memang iya pak? Dimana? Kapan?” seru pak pendeta. Dengan tenang pak Haji bertanya, “Benar kepengin tahu pak?”. “Iya pak!” seru pak Pendeta. “Kejadiannya seperti ini nih !” sambil menjatuhkan pak pendeta dari gendongannya ke genangan air Banjir “Byuuuur”

No comments: