Maaf pak bos, hari ini saya izin (lagi) telat,
Pagi tadi mulai bundaran Apolo sudah merambat,
Ternyata di Raya Porong macet hebat,
Bis dan angkutan saling serobot dan saling sikat,
Para sopir saling mengumpat,
Jalanan jadi sangat padat,
Bahkan kendaraan sampai berjajar empat,
Bahkan roda dua pun susah lewat,
Hanya bisa berjalan lambat,
Pada jam delapan lewat,
Bis yang aku tumpangi masih berkutat,
Untuk keluar dari kemacetan yang sangat rapat,
Begitu keluar, bis langsung berjalan cepat,
Bagai anak panah yang keluar dari busur secara pesat,
Akh…. Ini bis kok begitu nekat,
Di jalan tol bis berjalan zig-zag mirip balap gorkart,
Dalam hati ku mudah-mudahan nyampe dengan selamat,
Akhirnnya bis merapat,
Di Gerbang tol Siodarjo yang dilarang turun oleh aparat,
Tetapi aku turun dengan nekat,
Toh gak ada aparat yang melihat,
Misalnya ada aparat paling aku cuman bisa bilang "TOBAT".....
Nyampe di kantor jam sembilan tepat,
Berarti aku datang sangat terlambat,
Seperti biasa aku ajukan syarat,
Masuk telat berarti pulang juga telat,
Biar namaku tetap tercatat,
Agar tetap di maklumi oleh Bos yang terhormat,
Sehingga kenaikan gajiku tidak terhambat,
Hingga bisa terpenuhi janjiku ke anak untuk nonton akrobat,
“Itu kalau gaji bapak naik setingkat”
Sekali lagi maaf bos, saya terlambat.
----Tamat----
Edisi telat,
No comments:
Post a Comment